Sabtu, 04 Maret 2017

Menjangkau yang Jauh

"Alhamdulillah akhirnya kita nyampe juga ya, Mi?" Seru anak-anak nyaris berbarengan saat kaki kami menginjak museum Tekstil Indonesia. Penat yang terasa selama naik turun angkutan kota, bis sampai taksi hilang sudah. Ada haru yang tiba-tiba menyeruak, bukan apa-apa, sudah hampir 2 tahun si sulung memintaku mengajaknya ke museum ini. Sejak kecil minatnya terhadap dunia perkainan sangat besar. Sejak TK dia cerewet sekali bertanya bagaimana kain dibuat, dari apa sampai mengapa batik hanya ada di Indonesia dan coraknya berbeda di setiap daerah. Menanggapi berbagai pertanyaan darinya saya hanya mengandalkan ensiklopedia seadanya dan paman Google, namun ternyata hal itu belum cukup. Saat tahu di Indonesia ternyata ada museum Tekstil, si sulung bersemangat sekali ingin ke sana, apalagi waktu browsing tidak banyak yang membahas tentang museum yang bangunan asalnya adalah rumah tinggal warga berkebangsaan Perancis pada akhir abad ke-19. Sayang sekali karena museum ini mempunyai visi dan misi untuk kebudayaan Indonesia, yaitu sebagai tujuan wisata dan edukasi pertekstilan pada masyarakat umum. Misi museum ini juga melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan budaya tekstil tradisional. Selain itu juga mengangkat citra dan apresiasi warisan budaya kain tradisional Indonesia. Museum ini juga melaksakan kegiatan pameran, penyuluhan, pelatihan, workshop dan edukasi kultural.
Semua anak-anakku betah jalan-jalan di museum Tekstil ini meskipun yang lebih betah si sulung, dia betul-betul memelototi satu-persatu kain-kain yang dipajang, batik-batik, alat-alatnya, dsb.
"Mi, kapan-kapan kita balik ke sini lagi, ya?" Pintanya. Saya hanya bisa mengiyakan.
Yah, jalan-jalan ke museum kali ini memang karena undangan blogger dan Honestbee, tapi saya boyongan sama anak-anak karena jauh hari sebelumnya sudah pernah merencanakannya.
Acara seru-seruan bareng hari itu bener-bener seru, ditambah demo masak dari resep dapur ayah jadi menambah keceriaan, terutama anak-anak. Tidak berhenti sampai di situ, pengalaman baru belanja menggunakan layanan Honesbee ternyata seru gila. Tak terbayangkan sebelumnya kalau belanja menggunakan layanan Honestbee semudah itu, padahal sebelumnya saya membayangkannya bakal ribet, lola, banyak syarat dan ketentuan, de el el, tapi ternyata mudah, ringan, tinggal pilih yang kita butuhkan, pilih waktu pengiriman, pilih metode pembayaran, beres. Tinggal duduk manis di rumah. Layanan ini saya rasa betul-betul menolong, kenapa? Karena seringkali kebutuhan pokok yang sedang kita perlukan tidak ada di sekitar kita, seringkali udah muter-muter supermarket, mini market sampai pasar tradisional tidak juga ketemu, dengan layanan Honestbee ini kita tinggal cari, ketemu, klik.
Hal terpenting lainnya adalah kita jadi gak lapar mata, membeli yang sebenarnya belum kita butuhkan, dengan adanya layanan Honestbee ini kita tahu yang betul-betul kita butuhkan apa saja karena posisi kita sedang di rumah. Dan yang paling unik sebenarnya adalah pilihan waktu pengantaran barang, seumur-umur saya belanja online baru kali ini ada opsi waktu pengantaran barang, jadi dua belah pihak masing-masing aman, karena ibaratnya sudah janjian.
Itu sekilas cerita jalan-jalanku ke Jakarta tanggal 26 Februari lalu dengan anak-anak, semoga secepatnya kami bisa piknik ke sini lagi.

Takwa dan Pengertiannya

Takwa itu sangat penting karena merupakan aset umat Islam dunia dan akhirat. Takwa juga sumber keselamatan dunia dan akhirat, kemenangan dunia dan akhirat dan juga perlindungan dunia dan akhirat.
Sejak dulu takwa inilah yang membawa bantuan Allah dam segala usaha ikhtiar umat Islam, terutama di kalangan para sahabat. Allah buka pintu hati manusia sehingga mudah menerima Islam dan mudah dalam perjuangan. Allah buka jalan untuk perkembangan Islam yang pesat. Allah buka jalan dengan didatangkan para pendukung yang mampu membangun umat. Allah datangkan rasa berani luar biasa kepada umat Islam dan rasa ketakutan yang amat sangat kepada penentang.
Di zaman para Tabiin yang mana golongan takwa masih banyak dari tahap pemimpin sampai rakyat biasa, maka Allah buka pintu ilmu pengetahuan dalam bidang kehidupan. Ketika Barat masih dalam era kegelapan, Islam justru sedang pesat berkembang dengan berbagai penemuan baru dalam ilmu pengetahuan.
Tapi semua itu telah berlalu dan sudah jadi fakta sejarah. Telah terjadi dan sudah menjadi fakta sejarah.