Bila jiwa dihimpit oleh kesusahan-kesusahan, artinya nafsu yang tersiksa. Nafsu bakhil, sombong, penakut dan lain-lain mazmumah itu jadi sakit dan tersiksa setiap kali ditimpa ujian. Siapa saja baik orang Islam maupun bukan Islam pasti merasakan hal ini. Bagi orang-orang yang beriman dia sadar maksud Allah berbuat begitu. Setiap kali ditimpa ujian dia segera memberitahu hatinya bahwa kalau dia sabar dan ridlo dengan ujian itu pasti akan mendapat salah satu hadiah dari Allah yaitu penghaousan dosa atau kasih sayang Allah dan derajat di syurga.
Bila kita yakin sungguh-sungguh dengan hadiah dari Allah itu, pasti kita akan sanggup memaksa nafsu untuk tenang dan merasa tidak apa-apa dengan penderitaan itu. Kalau kita miskin, maka ingatlah saat di akhirat nanti hisab akan dikurangi dan dipercepat masuk syurga. Ajaklah hati untuk menerima pemberian Allah itu dengan redho, tanpa kesal dan buruk sangka pada Allah. Yakinlah bahwa Allah Maha Tahu kenapa kita dimiskinkan. Kita sensiri lemah untuj memahami hakikatnya apalagi untuk menghindarinya. Ibarat baju yang tidak tahu kenapa kadang-kadang dicuci, kadang-kadang disetrika, kadang-kadang dijahit, kadang-kadang dipakai, bahkan kadang-kadang dibuang. Maka begitulah kita yang jahil tentang rahasia diri dan hati sendiri. Maka kita sendiripun seharusnya redho dan sabar dengan ketentuan Allah kepada kita.
#ODOPOKT17
Sabar itu tinggi sekali nilainya ya...
BalasHapusIya Teh tapi berat pelaksanaannya 😥
Hapusmoga kita semua bisa mendapatkannya... amiin
Hapus