Rabu, 04 Oktober 2017

Berjuang

Anak ketiga saya pernah bertanya, "Ummi, memperjuangkan Islam itu gimana sih? Kok mereka yang ngebom-ngebom itu bilangnya jihad fisabilillah, padahal merekakan dzalim?"  Pertanyaan kritis dari seorang bocah SD yang kala itu baru duduk di kelas 4 setelah mendengar berita sambil lalu membuat saya berpikir memberi jawaban yang semoga bisa dia pahami.
"Memperjuangkan Islam itu bukan dengan cara jihad seperti itu. Kalau itu sih bukan jihad tapi jahat. Matinya juga bukan mati syahid, melainkan mati sakit," jawab saya. Tak disangka anaknya malah menganggap saya bercanda.
"Ah, Ummi, Habib nanya serius nih, malah bercanda," diapun berlalu dan main dengan adik-adiknya. Tinggal saya yang berpikir keras harus memberi penjelasan apalagi padanya.
Memperjuangkan Islam itu bukan sekedar memberitahu halal haram. Membangun Islam juga bukan mengecap seseorang itu bid'ah, fasik, sesat, munafik atau ekstrim. Yang namanya memperjuangkan Islam itu bagaimana menyuburkan tauhid dalam pikiran. Siapa yang takut Allah dan mencintai serta menghayati Allah hingga menjadikannya tempat mencari jawaban dan tempat menaruh harapan.
Allah dibesarkan, diagungkan bahkan tempat sandaran insan hingga Allah diingat di mana-mana dan dirasakan Allah adalah segala-galanya. Dari sini barulah orang mau bersyariat sebagai wujud cinta kepada Allah. Dari sini orang akan cinta-mencintai sesama insan. Orang akan bersatu padu, rasa bersama dan bekerja sama, lahirlah keinginan untuk mengutamakan orang lain, membantu karema Allah. Contohnya adalah orang kaya dermawan karena pemurahnya hanya menginginkan cinta Tuhannya. Orang cerdik pandai begitu rendah hati ketika yang bodoh bertanya padanya.
Berjuang itu artinya adalah menunjukkan jalan bagaimana mengutamakan akhirat. Menggunakan apa yang ada dari diri kita. Memberitahu bagaimana bersatu di dalam Islam, maju secara Islam, berhibur mengikut Islam. Menunjuk jalan bagaimana berekojomi menurut Islam, bermasyarakat secara Islam. Yang lebih penting adalah contoh bagaimana pejuang memperjuangkan itu semua. Ibadahnya, perpaduannya, masyarakatnya, ekonominya, keluarganya, kebersihannya, kasih sayangnya, kerja samanya dan lain-lain itulah perjuangan Islam sebenarnya. Bukan sekedar kata-kata, slogan dan ceramah.dan semangat-semangat yang tidak ada panduan. Kalau cara seperti itu umat Islam berjuang maka cepat membatalkan tujuan atau hanya sekedar angan-angan bahkan membawa perpecahan.
Para pejuang seharusnya cukup persiapan. Persiapan ilmu dan contoh. Berjuang itu tidak mudah, bukan sekedar seperti makan minum atau berpakaian. Berjuang itu berat.
Syukurlah anak saya paham. Pahamnya bertahap. Sekarang di kelas 2 SMP dia sudah dipercaya mengetuai beberapa kolam ikan di sekolahnya. Itu salah satu contoh perjuangannya membangun ekonomi Islam, yaitu di sektor peternakan ikan.
#ODOPOKT3

3 komentar:

  1. Ternyata... berjuang itu berat ya...

    BalasHapus
  2. Memang susah memberi penjelasan pada anak yg kritis, orang tua tentunya harus pandai mengolah kata agar mereka tidak bertanya-tanya lagi

    BalasHapus