Senin, 09 Oktober 2017

Rahasia Besar Menjelang Pernikahan

Mendengarkan kegelisahan seseorang kadang membuat sedih kalau kita tidak bisa memberi solusi yang pas. Biasanya saya hanya jadi pendengar setia teman-teman yang sedang galau, namun seringkali mereka tidak butuh hanya didengarkan tapi juga diberi pencerahan.
Seperti baru-baru ini saya menerima kegalauan seorang muslimah yang baru saja menerima pinangan seorang laki-laki yang sudah mapan secara finansial, baru hijrah dan memperdalam agama serta dari segi fisik bisa dibilang good lookinglah.
Lalu apa yang membuat galau? Ada satu rahasia besar yang sebenarnya ditutup rapat oleh calon suaminya namun akhirnya dibuka juga karena sang calon suami tidak tega pada calon istrinya. Rahasia itu merupakan rahasia besar yang ibu kandungnya saja tidak tahu. Rahasia laki-laki yang nampak soleh itu adalah dia menderita HIV. Mengapa bisa seperti itu? Apakah dia korban kesalahan atau apa? Tidak, laki-laki itu sebelumnya memang pernah terjerumus pada dunia gelap sebelum akhirnya bertobat dan hijrah. Yang lebih mengejutkan adalah calon suaminya tertular virus itu dari sesama jenis. Jadi sampai lamaran itu dilaksanakan dan sampai perbincangan rahasia besar itu disampaikan sang calon suami belum memiliki ketertarikan pada perempuan meskipun dia mengaku ingin sembuh.
Siapa orangnya yang tidak gelisah menerima kenyataan seperti itu? Sang calon istri gelisah karena lamaran sudah terlanjur diterima, persiapan pernikahan sudah berjalan dan calon suaminya berkali-kali minta agar dikuatkan dalam jalan Tuhan dengan pernikahan itu. Satu yang pasti adalab sang calon istri tidak mau mengecewakan orang-orang yang dia kasihi, khususnya ibu dan ayahnya. Apalagi masih terbayang kebahagiaan ibunya saat menerima pinangan itu. Sang calon suami memohon dengan sangat supaya rahasia itu tidak bocor pada keluarga sang calon istri juga pada keluarganya sendiri.
Dalam hal ini tentu saya tidak bisa hanya sekedar jadi pendengar atau pembaca setia. Namun saya sedih sendiri karena saya hanya bisa kasih saran : coba istikarah, minta jalan terbaik dari Allah. Sebuah nasehat yang saya sendiri tidak tega menuliskannya.
#ODOPOKT8

1 komentar: